Semakin banyak core yang terdapat di prosesor, maka semakin kencang pula
ponsel Android yang dimilikinya. Benarkah kenyataanya yang konsumen
lihat demikian?
Seperti diketahu, banyak smartphone berlomba-lomba menghadirkan prosesor dengan core yang banyak, Samsung misalnya. Salah satu selling point dari Samsung saat meluncurkan Galaxy S4 adalah kehadiran prosesor 8 core, yang sejatinya merupakan pembagian dari dua prosesor quad core.
Memang Samsung mengklaim akan membuat prosesor Exynos Octa 5 yang benar-benar menggunakan delapan 'otak'. Malahan, Mediatek pun mengklaim akan membuat produk yang serupa.
"Dalam system on chip (SoC), jumlah core biasanya mewakili beberapa tujuan prosesor (CPU) yang terintegrasi, semua jenis inti yang dikelompokkan harus dari jenis yang sama," ucap Qualcomm VP Anand Chandrasekher, seperti dikutip detikINET dari Ubergizmo, Minggu (4/8/2013).
Maksudnya begini, sebuah Tegra chip 4 diberi label sebagai "quad-core", meskipun sebenarnya memiliki 5 prosesor, satu prosesor bekerja saat sedang dalam mode melemah.
"Kesalahannya adalah jika kita membutuhkan sumber daya komputasi yang lebih, maka tidak logis untuk hanya menambahkan lebih banyak core," tambah Andand.
Menurutnya pengalaman memberikan yang terbaik kepada konsumen adalah menjadi tujuan sejatinya. Karena pegalaman multimedia dengan baterai yang besar adalah satu paket untuk ponsel cerdas.
"Membesar-besarkan core dalam prosesor itu sama saja insinyur tersebut tidak bisa memberikan sesuatu yang benar kepada konsumen. Bagi kami itu seperti melakukan hal bodoh, untungnya insinyur Qualcomm tidak ada yang bodoh," tandasnya.
Seperti diketahu, banyak smartphone berlomba-lomba menghadirkan prosesor dengan core yang banyak, Samsung misalnya. Salah satu selling point dari Samsung saat meluncurkan Galaxy S4 adalah kehadiran prosesor 8 core, yang sejatinya merupakan pembagian dari dua prosesor quad core.
Memang Samsung mengklaim akan membuat prosesor Exynos Octa 5 yang benar-benar menggunakan delapan 'otak'. Malahan, Mediatek pun mengklaim akan membuat produk yang serupa.
"Dalam system on chip (SoC), jumlah core biasanya mewakili beberapa tujuan prosesor (CPU) yang terintegrasi, semua jenis inti yang dikelompokkan harus dari jenis yang sama," ucap Qualcomm VP Anand Chandrasekher, seperti dikutip detikINET dari Ubergizmo, Minggu (4/8/2013).
Maksudnya begini, sebuah Tegra chip 4 diberi label sebagai "quad-core", meskipun sebenarnya memiliki 5 prosesor, satu prosesor bekerja saat sedang dalam mode melemah.
"Kesalahannya adalah jika kita membutuhkan sumber daya komputasi yang lebih, maka tidak logis untuk hanya menambahkan lebih banyak core," tambah Andand.
Menurutnya pengalaman memberikan yang terbaik kepada konsumen adalah menjadi tujuan sejatinya. Karena pegalaman multimedia dengan baterai yang besar adalah satu paket untuk ponsel cerdas.
"Membesar-besarkan core dalam prosesor itu sama saja insinyur tersebut tidak bisa memberikan sesuatu yang benar kepada konsumen. Bagi kami itu seperti melakukan hal bodoh, untungnya insinyur Qualcomm tidak ada yang bodoh," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar