Penelitian tahun 1997 di Inggris mengungkapkan, seekor kucing rumahan
rata-rata membawa pulang 11 ekor hewan mati — tikus, burung, katak, dsb —
dalam waktu enam bulan. Itu berarti 9 juta kucing membunuh hampir 200
juta binatang liar per tahun. Kira-kira apa yang akan terjadi apabila kucing diseluruh dunia tiba-tiba mati? Akankah manusia dan kehidupan di dunia ini terpengaruh olehnya? Apa yang sudah terbayang oleh anda?
Sedangkan di Selandia Baru, sebuah penelitian tahun 1979 menemukan fakta
bahwa ketika kucing di sana hampir punah, populasi tikus meningkat
cepat sebesar empat kali lipat.
Ada efek samping lain. Di Selandia Baru, jika populasi tikus meningkat
(karena tak ada kucing) maka populasi burung laut ikut menurun drastis.
Sebabnya, tikus suka memangsa telur burung laut. Populasi pemangsa tikus
(di luar kucing) juga akan meningkat.
Dan jangan lupakan sisi emosional yang akan dihadapi oleh manusia ketika
seluruh kucing mati: "Di negara ini, banyak orang mencintai kucing.
Memang yang memelihara anjing lebih banyak, tapi kucing lebih disukai
buat dibelai-belai. Mereka mudah dirawat dan wajahnya ‘pedomorphic’
[menyerupai anak-anak].”
Kucing, baik yang dipelihara maupun liar, terkesan hanya hidup
bergantung pada makanan kita. Tetapi menurut Alan Beck, profesor
kedokteran hewan di Universitas Purdue, kucing adalah predator ahli
dengan keahlian berburu dan daya adaptasi yang cepat.
Singkatnya, mungkin benar manusia memberi makan kucing. Tapi tanpa kucing, makanan buat manusia juga akan lebih sedikit. Maka dari itu, sayangilah Kucing mulai dari sekarang juga. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar